Skip to main content

TOXIC PARENT AND HYPER PARENTING

Assalamualaikum wr.wb

Kali ini saya akan membahas tentang Toxic Parent dan Hyper Parenting yang pernah dibawakan ceramah oleh dr. Aisyah Dahlan.


TOXIC PARENT adalah orang tua yang tidak menghormati dan memperlakukan anaknya dengan baik secara individu. Kita harus tahu umur, watak, bakat, jenis kelamin itu berbeda. Setiap yang terjadi pada anak-anak kita memperhatikan fisik dan mentalnya itu yang disebut kita mengetahui atau memahami anak-anak sebagai individu.

meskipun orang tua toxict sering berdalih apa yang dilakukan semata mata karena kasih sayang, tetapi pola asuh yang toxic tentu saja tidak baik dilakukan karena dia akan meracuni pola pikir dan perasaan serta perkembangan selanjutnya. karena itu akan mempengaruhi manusia saat masa anak - anak akan mempengaruhi kondisi kita saat ini dan seterusnya kalau kita tidak terapi bila kita terlanjur juga punya memori kenangan kesedihan, memori memori kecemasan atau memori memori luka. 

Ciri-ciri orang tua yang toksik disadari atau tidak, kita bisa menjadi orang tua yang toksik karena itu agar dapat memwaspadai perilaku kita terhadap anak terdapat ciri-ciri yang perlu diperhatikan.

1. Mengutamakan diri sendiri

    Toxic Parents selalu mengutamakan kebutuhannya sendiri dan tidak mempertimbangkan kebutuhan  maupun perasaan anak. Selain itu, ia juga akan berpikir mengenai dampak perilakunya terhadap anak. Merasa anak ini milik kita jadi kita bisa semaunya kepada anak.          

2. Tidak dapat memperlakukan anak dengan baik

    Orang tua yang beracun tidak dapat memperlakukannya dengan baik, bahkan pada tingkat dasar saja, seperti rasa hormat dan kesopanan mereka enggan melakukannya.     

3. Sulit mengendalikan emosi 

     Toxic parent kerap kesulitan mengendalikan emosinya. Ia cenderung bertindak berlebihan atau dramatis ketika anak melakukan kesalahan. Selain itu, kemarahannya pun seringkali tidak dapat diprediksi. Ia tak akan segan untuk memukul, memaki, atau melakukan kekerasan lainnya.                            

4. Suka mengontrol

    Orangtua toksik senang mengontrol anaknya dengan ketat. Ia akan mengontrol apa yang harus dilakukan oleh anak, kapan dan bagaimana anak harus melakukannya. Toxic parent selalu mencampuri urusan pribadi anak,                                    

5. Selalu menyalahkan anak

    atas perbuatan yang dilakukannya, orang tua toksik selalu menyalahkan semuanya pada anak. Selain itu, apapun usaha dan hasil yang dilakukan oleh anak tidak pernah cukup baik baginya. Orangtua selalu mencari kesalahan dan jarang mengapresiasi anak.            

6. Sering mempermalukan anak

    Orangtua Toxic juga sering mengecewakannya dengan sangat buruk. ia akan mengejek, memarahi, memukul, memaki, atau meneriaki anaknya di depan orang lain, terutama teman-temannya sehingga anak merasa sangat malu.

7. Merasa bersaing dengan anak 

    Bukan hanya selalu merasa benar, Toxic Parent juga akan bertindak seperti orang yang sedang bersaing dengan anak. jadi, alih-alih menyemangati dan merasa bahagia atas keberhasilan anak, ia malah membuat anak terpuruk, mengabaikannya, dan merasa tak suka jika anak senang. 


  

berikutnya 


Comments

Popular posts from this blog

Aduk Kreativitas, Bentuk Masa Depan: Manfaat Luar Biasa Bermain Dough untuk Si Kecil

Siapa yang tidak kenal dengan mainan dough yang lembut dan menyenangkan ini? Selain menjadi teman bermain yang seru, tahukah Anda bahwa bermain dough memiliki segudang manfaat untuk tumbuh kembang si kecil? Mari kita bahas lebih dalam mengenai manfaat luar biasa dari bermain dough. Apa itu Dough? Dough, atau sering disebut play-doh, adalah adonan mainan yang aman untuk anak-anak. Bahannya yang lembut dan mudah dibentuk membuatnya menjadi media yang sangat menarik untuk eksplorasi kreativitas. Dough biasanya terbuat dari tepung, garam, air, dan pewarna makanan sehingga aman jika tertelan oleh anak. Manfaat Bermain Dough untuk Si Kecil Mengembangkan Keterampilan Motorik Halus: Koordinasi Tangan dan Mata: Saat membentuk dough, anak-anak akan melatih koordinasi antara tangan dan mata. Ini sangat penting untuk perkembangan keterampilan motorik halus mereka. Kekuatan Otot Tangan: Menguleni, meremas, dan membentuk dough membantu menguatkan otot-otot tangan yang akan berguna sa...

AI-Powered Diagnostics: The Future of Medical Imaging

Medical imaging has been a cornerstone of healthcare for decades, providing invaluable insights into the human body. However, the advent of artificial intelligence (AI) is poised to revolutionize this field. By leveraging machine learning algorithms, AI can analyze medical images with unprecedented speed and accuracy, leading to earlier disease detection, more accurate diagnoses, and improved patient outcomes. How AI is Transforming Medical Imaging Enhanced Image Analysis: Detection of subtle abnormalities: AI algorithms can detect subtle patterns and anomalies in medical images that may be missed by the human eye. Quantification of disease: AI can provide quantitative measurements of lesions, tumors, or other abnormalities, aiding in disease progression tracking. Segmentation: AI can automatically segment different tissues or organs in medical images, facilitating further analysis. Faster and More Accurate Diagnoses: Reduced turnaround time: AI-powered analysis can pro...

Si Kecil Jadi Seniman Cilik: Manfaat Menempel untuk Mengembangkan Bakat Seni

Kegiatan menempel mungkin terlihat sederhana, namun memiliki dampak yang sangat signifikan bagi perkembangan anak usia dini. Aktivitas ini tidak hanya menyenangkan, tetapi juga sarat dengan manfaat yang mendukung pertumbuhan fisik, kognitif, dan sosial-emosional anak. Melalui kegiatan menempel, anak-anak diajak untuk berinteraksi dengan berbagai macam bahan dan tekstur. Hal ini merangsang indera peraba mereka dan meningkatkan kepekaan terhadap lingkungan sekitar. Perkembangan Motorik Halus Salah satu manfaat utama dari kegiatan menempel adalah melatih motorik halus anak. Dengan menggunakan jari-jari tangan untuk mengambil dan menempelkan berbagai potongan kecil, anak-orang secara tidak langsung memperkuat otot-otot tangan dan meningkatkan koordinasi tangan-mata. Keterampilan motorik halus yang baik sangat penting sebagai fondasi untuk kegiatan-kegiatan selanjutnya, seperti menulis dan menggambar. Selain itu, menempel juga membantu anak-anak mengembangkan kekuatan genggaman dan kelentur...